Harga daging sapi lokal dan impor di Pasar Jatinegara mengalami kenaikan. Tercatat harga daging sapi lokal mencapai Rp 130.000/kg. Lalu, daging sapi beku impor dari India Rp 100.000/kg.

Menurut Yusuf, salah satu pedagang daging sapi di Pasar Jatinegara, ia hanya menjual 20 kg daging sapi per harinya terhitung sejak hari ini karena kenaikan harga. Padahal, biasanya ia bisa menjual 30-40 kg daging per harinya.

"Sehari hanya 20 kg, menurun pembelinya dari naik harga ini. Tapi biasa kalau mau hari raya daging naik, semua naik," kata Yusuf.
Asep, yang juga penjual daging di Pasar Jatinegara juga mengeluhkan hal yang sama.

"Untuk hari ini ada kenaikan Rp 10.000, yang tadinya jual Rp 120.000 jadi Rp 130.000," terang Asep kepada Inspektur Jenderal Srie Agustina ketika melakukan sidak Pasar Jatinegara, Rabu (29/5/2019).
Asep mengatakan, sebagai pedagang ia menginginkan harga turun agar tak sepi pelanggan.

"Kalau kami sebagai pedagang inginnya sih nggak naik. Yang penting Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan membenarkannya ke atas. Kita ke bawah ini kan sebenarnya jadi faktor penderita. Dari konsumen pasti kita dihantam," ungkap Asep.

Lalu, Srie menanggapi bahwa upaya yang bisa dilakukan pedagang saat ini adalah memberikan alternatif. Apabila pembeli mengeluhkan harga daging sapi lokal yang mencapai Rp 130.000, maka pedagang dapat menawarkan daging sapi beku impor yang harganya lebih rendah.

"Sebetulnya kan gini, yang penting pedagang itu menyediakan alternatif. Yang lokal seperti ini, yang beku seperti ini. Kalau memang mereka merasa kemahalan, kan yang penting sudah menawarkan," kata Srie.

Namun, Srie mengatakan pihaknya akan tetap akan menerima masukan dari pedagang-pedagang untuk ditindaklanjuti.